Tutorial Editing Video Menggunakan Adobe Premiere       
      Adobe premiere pro  adalah salah satu software yang sering digunakan dalam pengeditan video. Ada kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe Photoshop dan Adobe After Effect adalah memberikan kemudahan dalam pemakaiannya. Gambar-gambar dapat disiapkan melalui Adobe Photoshop dan effect-effect dapat disiapkan melalui Adobe After Effect.
    Dalam editing video ini, saya hanya bertugas memotong dan Menggabungkan video dan audio, sedangkan bagian transisi, subtitle dan slowmotion di kerjakan oleh teman saya satrio. Berikut langkah-langkah memotong dan Menggabungkan video dan audio.
A. Memotong audio
1.Memasukkan video dan audio, dengan menekan ctrl+i atau pilih file dan klik inport.
2. Masukkan semua video dan audio yang mau dipotong dalam sequence track 
3. Pencet tombol C di keyboard. Kursornya akan membentuk kayak silet
4.  Klik aja bagian mana yang mau dipotong
5. Tekan huruf V maka kursor silet akan kembali ke bentuk pointing. Tinggal klik wilayah yg mau dihapus.
6. tekan Delete
B. Memotong Video
1. Sebelum kita mulai memotong cobalah amati terllebih dahulu icon Snap (aktif atau tidak) jika aktif maka anda tidak bisa memotong video tsb.
    Untuk yang aktif gambarnya seperti ini
    Sedangkan jika tidak aktif maka gambarnya seperti ini
Oleh karena itu non aktifkan dengan mengklik iconnya

2.  Setelah memastikan itu tidaka aktif,langkah pertama yang harus kita lakukan ialah mencari tool's yang bernama Razor Tool yang bericon seperti ini pada Jendela Tool's

3.. Langkah selanjutnya langsung aja potong klip dengan cara klik bagian klip yang ingin kalian potong.

4.. Sesudah itu cari tool lagi nih kalo sekarang tuh namanya Selction Tool. Gambar iconnya seperti ini
5. Kan tadi klipnya udah jadi 2 tuh,gunanya Selection tool tadi untuk menyeleksi bagian mana yang ingin dipotong

6.  Setelah terseleksi langsung aja tekan Delete


C. Menggabungkan Klip Video
Dalam tahapan ini kini waktunya untuk kamu berkreasi atau mengasah kreatifitas kamu. Untuk melakukanya pun cukup kami anggap gampang – gampang susah, yang bisa kamu lihat dibawah ini.
  1. Pertama kamu letakkan video 1 pada track Video 1
  2. Kemudian letakkan video yang ingin di padukan pada track video 2, tepat di atas video 1.
  3. Kemudian di monitor video 1 dan 2  tapi biasanya video 1 yang kelihatan. Kamu cukup biarkan video 2 ini juga kelihatan dan hanya atur Opacity video satu di effect controlnya.
D. Memadukan Klip Audio
Pada tahapan ini kamu cukup masukin audio juga sama kayak kamu memasukan video tadi. Hanya saja yang bisa dilakukan adalah memadukan setiap audio dengan vidio, atau dapat memberi part lagu. Untuk melakukanya bisa kamu smak ulasan nya berikut ini.
  1. Tahap awal kamu letakkan klip audio pada track Audio 1 dan klip audio 2 pada track Audio 2.
  2. Jika sudah jika ingin mengatur volume klip audio 2 di dalam tab Effect Controls atau garis volume pada klip audio tersebut.
E. Menyimpan Proyek
Setelah melakukan proses yang panjang maka kini waktunya untuk melakukan penyimpanan data. Caranya sendiri bisa pilih menu File kemudian Save, atau tekan Ctrl+Spada keyboard komputer atau laptop kamu.
Render
Perlu kamu ketahui juga bahwa render sendiri merupakan proses edit yang telah kamu lakukan menjadi sebuah file video. Outputnya dapat kamu pilih sendiri, dan biasanya yang sering kali diinginkan adalah berformat mpeg atau avi. Ada 2 cara untuk melakukan render ini.
  1. Kamu hanya tinggal tekan ENTER. Kemudian tunggu sampai renderan usai, karena langkah ini merupakan penting sekali dilakukan untuk membuat render yang jadi tidak berat.
  2. Kemudian untuk yang ke-2 menjadikan file seperti dibawah ini:
  • Pilih menu File > Export >Movie (Premiere Pro 2). hasilnya Avi.
  • Pilih menu File > Export >Media (Premiere Pro CS3dan CS4).Output Mpeg
  • Pilih menu File > Export >Adobe Media Encoder (Premiere Pro 2).
  • Pilih menu File > Export > Media (Premiere Pro CS3 dan CS4).
Biasanya waktu yang dibutuhkan dalam waktu render tidak cukup lama, tergantung pada durasi timeline dan juga dipengaruhi oleh spesifikasi komputer yang digunakan. Setelah mengetahui cara edit video diatas, maka kini waktunya untuk mencobanya melakukan pengeditan sesuai dengan keinginan dan kreatifitas kalian. Dengan begitu kini kamu akan menikmati sajian video dari hasil karya dari editing Adobe Premiere yang digunakan. Kini bisa juga menjadi seorang editing yang handal jika kamu menekuni bidang baru ini.
          Tutorial Editing Video Menggunakan Adobe Premiere       
      Adobe premiere pro  adalah salah satu software yang sering digunakan dalam pengeditan video. Ada kesamaan interface Adobe Premiere dengan Adobe Photoshop dan Adobe After Effect adalah memberikan kemudahan dalam pemakaiannya. Gambar-gambar dapat disiapkan melalui Adobe Photoshop dan effect-effect dapat disiapkan melalui Adobe After Effect.
    Dalam editing video ini, saya hanya bertugas memotong dan Menggabungkan video dan audio, sedangkan bagian transisi, subtitle dan slowmotion di kerjakan oleh teman saya satrio. Berikut langkah-langkah memotong dan Menggabungkan video dan audio.
A. Memotong audio
1.Memasukkan video dan audio, dengan menekan ctrl+i atau pilih file dan klik inport.
2. Masukkan semua video dan audio yang mau dipotong dalam sequence track 
3. Pencet tombol C di keyboard. Kursornya akan membentuk kayak silet
4.  Klik aja bagian mana yang mau dipotong
5. Tekan huruf V maka kursor silet akan kembali ke bentuk pointing. Tinggal klik wilayah yg mau dihapus.
6. tekan Delete
B. Memotong Video
1. Sebelum kita mulai memotong cobalah amati terllebih dahulu icon Snap (aktif atau tidak) jika aktif maka anda tidak bisa memotong video tsb.
    Untuk yang aktif gambarnya seperti ini
    Sedangkan jika tidak aktif maka gambarnya seperti ini
Oleh karena itu non aktifkan dengan mengklik iconnya

2.  Setelah memastikan itu tidaka aktif,langkah pertama yang harus kita lakukan ialah mencari tool's yang bernama Razor Tool yang bericon seperti ini pada Jendela Tool's

3.. Langkah selanjutnya langsung aja potong klip dengan cara klik bagian klip yang ingin kalian potong.

4.. Sesudah itu cari tool lagi nih kalo sekarang tuh namanya Selction Tool. Gambar iconnya seperti ini
5. Kan tadi klipnya udah jadi 2 tuh,gunanya Selection tool tadi untuk menyeleksi bagian mana yang ingin dipotong

6.  Setelah terseleksi langsung aja tekan Delete


C. Menggabungkan Klip Video
Dalam tahapan ini kini waktunya untuk kamu berkreasi atau mengasah kreatifitas kamu. Untuk melakukanya pun cukup kami anggap gampang – gampang susah, yang bisa kamu lihat dibawah ini.
  1. Pertama kamu letakkan video 1 pada track Video 1
  2. Kemudian letakkan video yang ingin di padukan pada track video 2, tepat di atas video 1.
  3. Kemudian di monitor video 1 dan 2  tapi biasanya video 1 yang kelihatan. Kamu cukup biarkan video 2 ini juga kelihatan dan hanya atur Opacity video satu di effect controlnya.
D. Memadukan Klip Audio
Pada tahapan ini kamu cukup masukin audio juga sama kayak kamu memasukan video tadi. Hanya saja yang bisa dilakukan adalah memadukan setiap audio dengan vidio, atau dapat memberi part lagu. Untuk melakukanya bisa kamu smak ulasan nya berikut ini.
  1. Tahap awal kamu letakkan klip audio pada track Audio 1 dan klip audio 2 pada track Audio 2.
  2. Jika sudah jika ingin mengatur volume klip audio 2 di dalam tab Effect Controls atau garis volume pada klip audio tersebut.
E. Menyimpan Proyek
Setelah melakukan proses yang panjang maka kini waktunya untuk melakukan penyimpanan data. Caranya sendiri bisa pilih menu File kemudian Save, atau tekan Ctrl+Spada keyboard komputer atau laptop kamu.
Render
Perlu kamu ketahui juga bahwa render sendiri merupakan proses edit yang telah kamu lakukan menjadi sebuah file video. Outputnya dapat kamu pilih sendiri, dan biasanya yang sering kali diinginkan adalah berformat mpeg atau avi. Ada 2 cara untuk melakukan render ini.
  1. Kamu hanya tinggal tekan ENTER. Kemudian tunggu sampai renderan usai, karena langkah ini merupakan penting sekali dilakukan untuk membuat render yang jadi tidak berat.
  2. Kemudian untuk yang ke-2 menjadikan file seperti dibawah ini:
  • Pilih menu File > Export >Movie (Premiere Pro 2). hasilnya Avi.
  • Pilih menu File > Export >Media (Premiere Pro CS3dan CS4).Output Mpeg
  • Pilih menu File > Export >Adobe Media Encoder (Premiere Pro 2).
  • Pilih menu File > Export > Media (Premiere Pro CS3 dan CS4).
Biasanya waktu yang dibutuhkan dalam waktu render tidak cukup lama, tergantung pada durasi timeline dan juga dipengaruhi oleh spesifikasi komputer yang digunakan. Setelah mengetahui cara edit video diatas, maka kini waktunya untuk mencobanya melakukan pengeditan sesuai dengan keinginan dan kreatifitas kalian. Dengan begitu kini kamu akan menikmati sajian video dari hasil karya dari editing Adobe Premiere yang digunakan. Kini bisa juga menjadi seorang editing yang handal jika kamu menekuni bidang baru ini.

Makalah al-hadits


 
MAKALAH AGAMA
AL - HADITS



DOSEN:
BAPAK APIPUDIN, S.Th.I.,MA.Hum

KELOMPOK 3:
-          DIOKTA
-          FARAH CAMILLA (52415477)
-          SATRIO
-          YUNUS

 

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT karna atas rahmat dan karunianya kami kelompok 3 diberi nikmat sehat dan nikmat iman hingga saat ini, serta diberikan kemampuan untuk dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang “Al-Hadist” dengan menggunakan Bahasa kami dan sesuai dengan pemahaman kami tentang “Al-Hadist” itu sendiri.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah agar para pembaca dapat lebih mudah mengerti tentang “Al-Hadist”, karena didalam makalah ini kami membahas “Al-Hadist” dengan menggunakan Bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca sehingga diharapkan dapat menambah wawasan para pembaca.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut ambil bagian dalam pembuatan makalah ini. Kami harap makalah ini dapat memberikan banyak manfaat untuk para pembaca
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Depok, 22 September 2016


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang.................................................................................................................3

BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Hadits............................................................................................................4
B.  Klasifikasi Hadits..............................................................................................................4
               Hadits Qudsi...........................................................................................................4
               Hadits Nabawi........................................................................................................5
C.  Hadits Fi’li Dan Hadits Qauli...........................................................................................10
D.  Memahami Hadits..........................................................................................................10

BAB III PENUTUP
A.      Kesimpulan ...................................................................................................................12
B.      Kritik dan saran.............................................................................................................14








BAB I
PENDAHULUAN

A.           LATAR BELAKANG

Hadits yang dipahami sebagai pernyataan, perbuatan, persetujuan dan hal yang berhubungan dengan Nabi Muhammad SAW. Dalam tradisi Islam, hadits diyakini sebagaisumber ajaran agama kedua setelah al-Quran. Disamping itu hadits juga memiliki fungsi sebagai penjelas terhadap ayat-ayat al-Qur’an sebagaimana dijelaskan dalam QS: an-Nahl ayat 44.Hadits tersebut merupakan teks kedua, sabda-sabda nabi dalam perannya sebagai pembimbing bagi masyarakat yang beriman. Akan tetapi, pengambilan hadits sebagai dasar bukanlah halyang mudah. Mengingat banyaknya persoalan yang terdapat dalam hadits itu sendiri. Sehinggadalam berhujjah dengan hadits tidaklah serta merta asal comot suatu hadits sebagai sumber ajaran.
Adanya rentang waktu yang panjang antara Nabi dengan masa pembukuan hadits adalahsalah satu problem. Perjalanan yang panjang dapat memberikan peluang adanya penambahanatau pengurangan terhadap materi hadits. Selain itu, rantai perawi yang banyak juga turutmemberikan kontribusi permasalahan dalam meneliti hadits sebelum akhirnya digunakansebagai sumber ajaran agama.
Mengingat banyaknya permasalahan, maka kajian-kajian hadits semakin meningkat,sehingga upaya terhadap penjagaan hadits itu sendiri secara historis telah dimulaisejak masasahabat yang dilakukan secara selektif.
Para muhaddisin, dalam menentukan dapat diterimanya suatu hadits tidak mencukupkandiri hanya pada terpenuhinya syarat-syarat diterimanya rawi yang bersangkutan. Hal inidisebabkan karena mata rantai rawi yang teruntai dalam sanad-sanadnya sangatlah panjang.Oleh karena itu, haruslah terpenuhinya syarat-syarat lain yang memastikan kebenaran perpindahan hadits di sela-sela mata rantai sanad tersebut.
Makalah ini mencoba mengelompokkan dan menguraikan secara ringkas pembagian- pembagian hadits ditinjau dari berbagai aspek.


BAB II
PEMBAHASAN

A.          PENGERTIAN HADIS
Hadits merupakan sumber hukum islam yang kedudukannya berada di bawah al-Quran. Hadits secara etimologi diartikan sebagai  "berbicara", "perkataan" atau "percakapan.” Sedangkan secara terminologi  hadits berarti  “semua perbuatan, perkataan, perkiraan dan rencana yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.”
Sementara itu pengertian hadis menurut Ahli Hadis adalah  “Segala perkataan Nabi, perbuatan dan hal ihwalnya.”
Yang dimaksud dengan hal ihwal ialah segala yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad SAW. Yang berkaitan dengan, karakteristik, sejarah kelahiran dan kebiasaan – kebiasaan.
Berdasarkan pengertian – pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa hadis adalah “Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Baik ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum atau ketentuan-ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia.” Selain dari pada itu tidak dapat dikatakan sebagai hadis.

B.          KLASIFIKASI HADIS

1.             HADIS QUDSI
Qudsi secara bahasa diambil dari kata qudus, yang artinya suci. Disebut hadis   qudsi, karena perkataan ini dinisbahkan kepada Allah, al-Quddus, Dzat Yang Maha Suci.        
Menurut Al-Jurjani seorang ulama islam, Hadits qudsi adalah hadis yang secara makna datang dari Allah, sementara redaksinya dari Rasulullah SAW. Sehingga hadis Qudsi adalah berita dari Allah kepada Nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri.
Bila seseorang meriwayatkan hadis qudsi, maka dia meriwatkannya dari Rasulullah SAW dengan disandarkan pada Allah, dengan mengatakan: “Rasulullah mengatakan mengenai apa yang diriwayatkannya dari Tuhannya” atau mengatakan “Rasulullah SAW mengatakan: Allah SWT telah berfirman....”

Perbadaan Hadist Qudsi dan Al-Qur’an
Walaupun termasuk firman Allah swt , tetapi hadis qudsi bukan merupakan bagian dari ayat ayat Al-Qur’an . Perbedaannya terletak pada redaksi / susunan kalimatnya. Redaksi Al-Qur’an langsung dari Allah swt , sedangkan hadist qudsi maknanya dari Allah dan Redaksinya dari Nabi Muhammad SAW. Selain itu Ketika menyampaikan ayat  - ayat Al-Qur’an , kata katanya tidak boleh diganti dengan sinonimnya , sedangkan dalam menyampaikan hadist qudsi boleh digunakan kata kata lain yang semakna .
Contoh Hadits Qudsi adalah sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya  Rasulullah SAW bersabda: "Allah ta`ala berfirman: Aku menurut sangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Aku bersamanya bila ia menyebut-Ku. Bila menyebut-Ku di dalam dirinya, maka Aku pun menyebutnya di dalam diri-Ku, dan bila ia menyebut-Ku di kalangan orang banyak, maka Aku pun menyebutnya di dalam satu kumpulan orang yang lebih baik darinya." (H.R Al Bukhari).


2.                   HADIS NABAWI

Hadits nabawi adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik  berupa perkataan, perbuatan, taqrir atau sifat.


Contoh hadits yang berupa perkataan seperti perkataan Nabi Muhammad SAW adalah:
“Sesungguhnya sahnya amal itu disertakan niat. Dan setiap orang yang bergantung pada niatnya.”

Sedangkan contoh yang berupa perbuatan ialah seperti ajarannya pada sahabat mengenai bagaimana caranya mengerjakan shalat, kemudian mengatakan :
   “Shalatlah seperti kamu melihat aku melakukan shalat”
  
PEMBAGIAN HADIS NABAWI
   DILIHAT DARI JUMLAH RAWI
a.             Hadis Mahsyur
Masyhur menurut bahasa adalah “nampak”. Sedangkan menurut istilah adalah   hadits yang diriwayatkan oleh 3 perawi atau lebih pada setiap thabaqah (tingkatan).

Contoh dari hadits ini adalah:
Sesungguhnya Allah tidak mengambil ilmu ini sekaligus yang dicabutnya dari dada para ulama, akan tetapi Dia mencabutnya dengan mewafatkan para ulama. Hingga jika Dia tidak menyisakan seorang yang berilmu, manusia akan mengambil tokoh-tokoh yang bodoh. Mereka pun ditanya dan mereka berfatwa tanpa ilmu. Mereka pun sesat dan menyesatkan.”

Hadits ini diriwayatkan oleh al-Bukhary, Muslim, ath-Thabrani, Ahmad dan al-Khatib al-Baghdadi dari empat orang Shahabat yaitu Abdullah bin ‘Amr, Ziyad bin Labid, Abu Hurairah dan Aisyah radhiyallahu ‘anhum. Pada setiap tingkatan dari tingkatan-tingkatan periwayatan (thabaqah sanad), hadits ini diriwayatkan dari empat Shahabat sampai kepada para imam tersebut dan jumlah perawinya tidak pernah kurang dari tiga orang, sehingga hadits ini diistilahkan sebagai hadits Masyhur.
b.      Hadis Aziz                              
Menurut bahasa, Aziz adalah sama dengan as-syarif atau al-qawiyyu yaitu yang  mulia atau yang kuat. Sedangkan menurut terminologinya, Hadits aziz ialah “Hadits yang diriwayatkan oleh sedikitnya dua orang perawi diterima dari dua orang pula.”

c.       Hadis Gharib
       Menurut bahasa, gharîb bermakna yang asing, bersendirian, atau yang jauh dari kerabatnya. Menurut istilah, hadits gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh satu orang perawi saja.

        DILIHAT DARI KUALITAS RAWI
a.      Hadis Sahih
Hadis shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya (sampai kepada Nabi), diriwayatkan oleh periwayat yang adil dan dhabit sampai akhir sanadnya, tidak terdapat kejanggalan (syadz) dan cacat (‘Illat).

Syarat-Syarat Hadits Shahih
·         Sanadnya Bersambung
Setiap  perawi  dalam sanad  hadits menerima riwayat hadits dari perawi terdekat  sebelumnya.  Keadaan  itu  berlangsung  demikian sampai akhir sanad dari  suatu  hadits.  Dengan  demikian,  dapat  dikatakan  bahwa rangkaian para perawi hadits shahih sejak perawi terakhir sampai kepada perawi pertama (para sahabat) yang menerima hadits langsung dari Nabi, bersambung dalam periwayatannya.
Sanad   suatu   hadits   dianggap  tidak  bersambung  bila  terputus  salah seorang atau lebih dari rangkaian para perawinya. Bisa jadi rawi yang dianggap putus  itu  adalah seorang  rawi yang dha’if, sehingga hadits yang bersangkutan tidak shahih.
·           Perawinya Adil
Seseorang  dikatakan  adil  apabila  ada  padanya  sifat-sifat  yang  dapat mendorong terpeliharanya ketaqwaan, yaitu senantiasa melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan dan terjaganya sifat Muru’ah, yaitu  senantiasa berakhlak  baik  dalam  segala  tingkah laku dan hal-hal lain yang dapt merusak harga dirinya.

·      Perawinya Dhabith
Dhabit artinya cukup kuat hapalannya. Seorang  perawi dikatakan dhabit apabila perawi tersebut mempunyai daya ingat yang sempurna    terhadap hadits yang diriwayatkannya. Menurut  Ibnu  Hajar  al-Asqalani, orang yang disebut dhabit harus mendengar secara utuh apa yang diterima atau didengarnya, kemudian mampu menyampaikannya kepada orang lain atau meriwayatkannya sebagaimana aslinya.

·           Tidak Syadz
Syadz (janggal/ rancu) adalah hadits yang bertentangan dengan haditslain yang lebih kuat atau lebih tsiqah perawinya. Kondisi  ini  dianggap syadz karena bila ia berbeda dengan rawi lain yang lebih kuat posisinya, baik dari segi kekuatan daya hafalannya atau jumlah mereka lebih banyak, maka  para  rawi  yang  lain  itu harus diunggulkan, dan ia sendiri disebut syadz.

·           Tidak Ber’illat
Hadits tidak ber’illat, ialah hadits yang didalamnya tidak terdapat kesamaran atau keragu – raguan, yang dapat merusak keshahlihan hadits.




b.        Hadis Hasan
Hadits hasan ialah hadits yang sanadnya bersambung,  diriwayatkan oleh seorang  yang  adil,  dan tidak  terdapat  di  dalamnya  suatu kejanggalan (syadz)  dan  tidak juga terdapat cacat (‘Illat).

Klasifikasi Hadits Hasan:
· ­­  Hadits Hasan li-Dzatih
Hadits yang sanadnya bersambung dengan periwayatan yang adil, dari  awal  sanad  hingga  akhir  sanad tanpa  ada kejanggalan (syadz) dan cacat (‘Illat) yang merusak hadits.
·   Hadits Hasan li-Ghairih
Hadits yang pada sanadnya ada perawi yang tidak diketahui keahliannya, tetapi dia bukanlah orang yang terlalu banyak kesalahan dalam meriwayatkan hadits, kemudian ada riwayat dengan sanad lain yang bersesuaian dengan maknanya.

c.             Hadis Dha’if
Hadits  dha’if  adalah  hadits  yang tidak menghimpun sifat-sifat hadits shahih dan juga tidak menghimpun sifat-sifat hadits hasan.

Dengan  demikian,  jika  hilang  salah   satu   kriteria  saja,  maka  hadits itu  menjadi  tidak  shahih  atau  tidak  hasan.  Lebih-lebih  jika  yang hilang itu sampai dua  atau  tiga  syarat  maka  hadits  tersebut  dapat  dinyatakan  sebagai hadits  dha’if  yang  sangat lemah.


C.      HADITS FI’LI DAN HADITS QAULI
HADITS  FI’LI
Hadits fi’li adalah segala perbuatan yang disandarkan kepada Nabi SAW. Dalam hadits tersebut terdapat berita tentang perbuatan Nabi SAW, yang menjadi panutan perilaku para sahabat pada saat itu dan menjadi keharusan bagi semua umat Islam untuk mengikutinya.
  Contoh hadis fi’li tentang shalat adalah:        
”Nabi Muhammad SAW sholat diatas tunggangannya kemana tunggangannya itu  menghadap“. (HR. At-Turmudzi, Muslim dan Ahmad).
HADITS QAULI
Hadits qauli adalah segala bentuk perkataan, atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW,  yang berisi berbagai tuntutan dan petunjuk, peristiwa, syara’, dan kisah, baik yang berkaitan dengan aspek aqidah, syari’at maupun akhlak.
Contoh hadis qauli adalah hadis tentang kecaman Rasul kepada orang-orang yang  mencoba memalsukan hadis-hadis yang berasal darinya.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa sengaja berdusta atas diriku, hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat tinggalnya dineraka.” (Hr. Muslim).

D.    MEMAHAMI HADITS
1.      Menghimpun Hadits-hadits yang Terjalin dalam Tema yang Sama.
Untuk berhasil memahami As-Sunnah secara benar, kita harus menghimpun semua hadits sahih yang berkaitan dengan suatu tema tertentu. Dengan cara demikian, dapat dimengertilah maksudnya dengan lebih jelas dan tidak dipertentangkan antara hadits yang satu dengan yang lainnya.
2.      Memahami Hadits-hadits sesuai Latar Belakangnya, Situasi dan Kondisinya, serta Tujuannya.
Di antara cara-cara yang baik untuk memahami hadits Nabi SAW adalah dengan memperhatikan sebab-sebab khusus yang melatarbelakangi diucapkannya suatu hadits, atau kaitannya dengan suatu alasan tertentu, yang dinyatakan dalam hadits tersebut atau disimpulkan darinya. Hadits-hadits, ada yang diucapkan berkaitan dengan kondisi temporer khusus, demi suatu maslahat yang diharapkan atau mudharat yang hendak dicegah, atau mengatasi suatu problem yang timbul pada waktu itu.

Untuk dapat memahami hadits dengan pemahaman yang benar dan tepat, haruslah diketahui kondisi yang meliputinya serta dimana dan untuk tujuan apa ia diucapkan. Sehingga dengan demikian maksudnya benar-benar menjadi jelas dan terhindar dari perbagai perkiaraan yang menyimpang dan (terhindar dari) diterapkan dalam pengertian yang jauh dari tujuan sebenarnya.

Kita mengetahui bahwa para ulama kita telah menyatakan bahwa untuk memahami Al Quran dengan benar, haruslah diketahui tentang asbab an-nuzul (sebab-sebab yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Al Quran). Maka untuk dapat memahami As Sunnah, kita perlu mengtahui asbab al wurud (sebab atau peristiwa yang melatarbelakangi diucapkannya suatu hadits).




BAB III
PENUTUP

A.                KESIMPULAN
Assunnah/al-hadits adalah Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Baik ucapan, perbuatan maupun ketetapan yang berhubungan dengan hukum atau ketentuan-ketentuan Allah yang disyari’atkan kepada manusia.”

KLASIFIKASI HADIS :
1.    HADIS QUDSI
Hadis Qudsi adalah berita dari Allah kepada Nabi-Nya melalui ilham atau mimpi, kemudian Rasulullah SAW menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri.

2.    HADIS NABAWI
Hadits nabawi adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir atau sifat.          

         PEMBAGIAN HADIS NABAWI
a.      Dilihat dari jumlah rawi
·         Hadis Mahsyur
Hadits masyhur adalah hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih tetapi tidak mencapai derajat mutawatir
·         Hadis Aziz
Hadits aziz ialah “Hadits yang diriwayatkan oleh sedikitnya dua orang perawi diterima dari dua orang pula.”
·         Hadis Gharib
Hadits Gharib adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja.

b.      Dilihat dari kualitas rawi
·      Hadis Sahih
Hadis shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya (sampai kepada Nabi), diriwayatkan oleh (periwayat) yang adil dan dhabit sampai akhir sanadnya, tidak terdapat kejanggalan (syadz) dan cacat (‘Illat)

Syarat-Syarat Hadits Shahih
·         Sanadnya Bersambung
·         Perawinya Adil
·         Perawinya Dhabith
·         Tidak Syadz
·         Tidak Ber’illat

·      Hadis Hasan
Hadits hasan ialah hadits yang sanadnya bersambung,  diriwayatkan oleh seorang  yang  adil  tetapi  kurang  dhabit,   tidak  terdapat  di  dalamnya  suatu kejanggalan (syadz)  dan  tidak juga terdapat cacat (‘Illat).

Klasifikasi Hadits Hasan:
·   Hadits Hasan li-Dzatih
·   Hadits Hasan li-Ghairih

3.        HADIS DHA’IF
Hadits  dha’if  adalah  hadits  yang tidak menghimpun sifat-sifat hadits shahih    dan juga tidak menghimpun sifat-sifat hadits hasan.

4.         HADIS  FI’LI
   Hadits fi’li adalah segala perbuatan yang disandarkan kepada Nabi SAW.

B.                KRITIK DAN SARAN

Demikianlah makalah ini penulis sampaikan, semoga dapat menambah wawasan keislaman bagi pembaca, terutama dalam bidang ilmu  al-hadîts. Penulis menyadari makalah ini belumlah sempurna, masih terdapat kekurangan di sana-sini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, demi lebih sempurnanya makalah ini.